Malam Kelam
hari ini tepat 5 hari setelah kejadian kecelakaan akibat balapan liar antara Agam dan Bagas, kerusakan yang ditimbulkan pun cukup parah dan harus mengganti rugi yang tidak sedikit.
“Jadi, sampe kapan kita musuhan terus? apa ndak kita ini berteman aja? kan udah sering ketemu juga kalo ke bar?” Ucap Jehan yang sudah memegang satu gelas alkohol dan mengangkatnya ke atas, memberi isyarat bahwa ia ingin melakukan 'tos'
Setelah berpikir, teman teman Agra pun menyetujui dan melakukan tos bersama dengan teman teman Agam yang lain, mereka berada di meja yang sama dan kini sudah saling berbicara satu sama lain.
Terlihat Agam pun berjalan sempoyongan menuju atap Bar miliknya dan tak lupa dia juga menenteng satu botol alhokol yang masih belum terbuka.
Sesampainya di atap, Agam memandangi betapa indahnya kota dari atas sana dan merasakan angin berhembus yang membuat rambutnya kini sedikit berantakan.
“Ma, tau gak seh kalo agam kangen banget sama Mama” Agam bermonolog sambil bersandar di kursi kayu dekat dengan tanaman bunga mawar.
“Dulu mama sering banget loh ngasih air ke bunga bunga yang ada disini haha sekarang sudah gak ada yang ngasih Ma, bunganya juga agak layu” Ucapnya sambil meneguk minuman yang sedari tadi dibawanya.
Agam pun tertidur dengan posisi yang masih mabuk dan dia tidur di kursi kayu panjang yang berada disebelah tadi dia bersandar.
“Gam, bangun ayo” Suara samar terdengar di telinga Agam, dia mencoba membuka matanya tetapi kepalanya sangat berat dan masih ingin berbaring disana.
Ya berbaring di paha seseorang yang sudah menempatkan kepala Agam ke pahanya itu —Agra
“Tolong jangan pergi, tolong biarkan aku dalam posisi ini sebentar lagi” Ucap Agam lirih sambil memegang tangan Agra
Agra tau bahwa Agam sedang mabuk dan Agam sudah jelas tidak sadar apa yang sedang dilakukannya.
“Gra, kamu tau gak seh?? kemarin tuh papa aku habis marah kayak yang kamu bilang waktu itu” Agam meracau dan didengarkan oleh Agra sedikit menundukan kepalanya
“Hm” ucap Agra sambil mengangguk,
“Katanya kalau mau mati mending cari cara lain, jangan ngerugiin orang hahahaha papaku emang orang yang bodoh, aku besok mau bunuh diri aja Gra, aku capek banget hidup kayak gini” Ucap Agam sambil menutup matanya
Agra yang menyadari ucapan Agam pun langsung mencengkeram tangan Agam,“He kamu jangan gitu, liaten lahhh kamu masih punya teman temanmu seng sayang banget sam kamu dan mereka juga baik baik loh gam”
Agam menyunggingkan senyumnya,“haha, baik katamu? mereka gak kayak seng kamu liat”
Agra hanya mengerjapkan matanya dan mencoba mencerna apa yang diucapkan oleh Agam barusan.
“Apa maksutmu gam?” Agra melihat ke arah Agam yang sudah tertidur di pangkuannya.
Agra pun langsung menelfon Putra supaya dia bisa membawa Agam kembali ke kamarnya.